Sabtu, 02 April 2016

SOLUSI TANGANI RASA T AKUT/FOBIA SI BUAH HATI

Tio R Pratiwi
ditulis oleh Tio Renova Pratiwi, M.Psi, Psikolog Anak Klinik Pelangi

Rasa Takut atau Fobia
merupakan salah satu hal yang biasa dialami pada masa kanakkanak.
Seiring dengan pertambahan umur, rasa takut atau fobia
biasanya juga akan berkurang. Gambaran rasa takut atau fobia
yang biasa dialami anak sesuai dengan tingkatan umur anak.
Variasi ini merefleksikan perbedaan perkembangan mental dan
fisik anak, sebagai pengalaman mereka untuk takut dan bagaimana
mereka mengekpresikan rasa takut tersebut.
2 – 4 tahun » hewan, petir, kegelapan dan orang asing
4 – 6 tahun » hal-hal imajinasi seperti hantu, monster
10 tahun ke atas » ketakutan yang membahayakan
keselamatan pribadi, seperti penculikan
Langkah yang dapat dilakukan orangtua :
✦ Biarkan anak bercerita tentang apa yang ditakutkannya.
Dengarkan penjelasan anak sehingga orangtua dapat
menyimpulkan apa penyebab dibalik rasa takut atau fobia anak.
Saat anak bercerita, jangan menuntut bahwa anak akan
menjelaskan secara “ekpslisit” (to the point) penyebab dari rasa
takutnya. Kita sebagai “orang dewasa” yang seharusnya
menyimpulkan apa penyebabnya. Kita bisa membantu anak
menjelaskan dengan memancing apakah ketakutan tersebut
karena bentuknya, suaranya, atau ada pengalaman anak.
✦ Lakukan secara bertahap. Secara perlahan dan dilakukan
berulang untuk membantunya menghilangkan rasa takutnya.
Misalnya, kalau anak takut anjing, perkenalkan melalui cerita
dengan menggunakan buku atau gambar tentang binatang
tersebut sehingga anak mengetahui bahwa anjing yang ditakutinya
ternyata tidak seseram yang dibayangkan. Pengulangan ini
dilakukan agar anak memiliki pengalaman lebih banyak untuk
melatih menghadapi rasa takutnya.
✦Memberikan contoh bagaimana cara anak seharusnya
menghadapi rasa takutnya. Anak belajar mengenai rasa takut
melalui observasi dan imitasi, tentunya mereka pun dapat
mempelajari “cara mengatasi”nya melalui observasi dan imitasi
pula. Cara yang bisa diajarkan adalah :
1. Relaksasi sederhana » tarik dan buang nafas secara teratur.
2. Self talk » anak mengucapkan bahwa dirinya dapat menghadapi
situasi tersebut.
✦ Dampingi anak selama ia menghadapi rasa takutnya.
Pendampingan ini dapat dikurangi secara bertahap seiring dengan
keberhasilan anak menghadapi rasa takutnya.
✦ Berikan apresiasi atas usaha yang dilakukan anak bahkan untuk
kemajuan yang kecil sekalipun. Beri motivasi agar anak terus mau
berusaha.
Klinik Psikologi PelangiKlinik Psikologi Pelangi 2




Tidak ada komentar:

Posting Komentar