Senin, 14 Maret 2016

Mengenali Gejala Eating Disorder

Mutiara Putri
Oleh Mutiara Putri Prapdhita, BSc (Hons)
apprentice Klinik Pelangi
Eating Disorders (ED) atau gangguan makan merupakan suatu kelainan yang menyerang atau mengganggu pola makan normal individu pada umumnya, baik itu terlalu sedikit atau terlalu banyak. Kondisi ini berhubungan dengan ketidakpuasan seseorang terhadap penampilan atau bentuk tubuhnya. ED sendiri memiliki beberapa tipe, antara lain: Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa, dan Binge-Eating Disorder. Artikel ini ditulis untuk memberi sedikit gambaran kepada masyarakat, terutama orang tua yang masih sangat awam terhadap kelainan ini. Padahal, ED merupakan kelainan yang membahayakan nyawa penderita dan memerlukan perhatian khusus dan perawatan secara terus menerus. ED merupakan tantangan yang harus kita hadapi di lingkungan masyarakat dimana bentuk tubuh sangat mempengaruhi pandangan individu terhadap nilai kecantikan. Oleh karena itu, pemahaman dasar tentang gejala-gejala ED harus disosialisasikan secara terus menerus. Di Indonesia sendiri sosialisasi tentang ED masih sangat minim dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Eropa, Amerika dan Inggris. Karena tingkat mortalitas penderita ED di negara-negara tersebut tinggi.

Tipe dan Gejala
ED disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik, pola hidup, psikologi, serta lingkungan sosial. Faktor genetik bisa berupa hormon pemicu rasa lapar yang tidak seimbang dengan hormon yang memberi sinyal rasa kenyang. Pola hidup mencakup pola makan dan aktifitas fisik atau olah raga. Sedangkan psikologi berkaitan dengan pikiran seseorang tentang dirinya, pandangan orang tersebut tentang penilaian orang lain terhadap dirinya, dan cara dia berpikir terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini terutama tentang body image sebagai fakor yang memicu ED pada anak sejak usia dini. Balita (4-5 tahun) sudah mulai mengenal representasi dirinya. Saat umur 5 sampai 7 tahun mereka mulai membandingkan diri mereka dengan orang lain. Kemudian, saat umur 8 tahun ke atas anak-anak mulai memiliki Self-Image (gambaran tentang diri sendiri, terutama bentuk tubuh) dan Ideal Image (gambaran tubuh ideal yang mereka impikan). Salah satu survey untuk menilai body image adalah dengan menggunakan Body Esteem Scale (e.g. Aku bahagia dengan penampilanku; Aku seringkali berharap aku bisa terlihat seperti orang lain) (Mendelson dan White, 1993-1994). Kemudian remaja merupakan periode pemicu ED, periode dimana mereka mengalami pubertas. Lalu apa relasi antara pubertas dan ED? Saat remaja mengalami pubertas, saat itulah terjadi perubahan signifikan pada bentuk tubuh. Perubahan inilah yang menjadi titik awal yang menentukan bentuk tubuh anak tersebut setelahnya. Ada anak yang memiliki bentuk tubuh lebih besar dibanding sebelum mengalami puber dan ada pula yang normal. Kemudian, lingkungan sekitar yang mengomentari perubahan tersebut juga secara tidak langsung berkontribusi sebagai pemicu ED. Karena si anak akan memikirkan komentar-komentar tersebut sehingga keinginan untuk kurus semakin besar. Anak-anak yang punya riwayat bullying (yang berkaitan dengan ukuran badannya) juga lebih rentan terhadap ED.

Ada tiga tipe ED :
  1. Anoreksia Nervosa, merupakan suatu kelainan dimana seseorang melihat dirinya sendiri sebagai seseorang yang gemuk, sehingga dia melakukan diet yang tidak wajar (mengurangi porsi makan dengan cara menghitung jumlah kalori) atau kelaparan secara suka rela dan melakukan olahraga fisik yang berlebihan. Hal ini juga menyebabkan stres. Anoreksi memiliki dua sub-tipe, yaitu tipe yang membatasi makanan dan tipe binge eating atau purging (makan secara berlebihan lalu berusaha mengeluarkan kembali makanan yang dimakan dengan memuntahkan atau konsumsi obat pencahar).
  1. Bulimia Nervosa merupakan kelainan yang menyerang pola makan, yaitu kebiasaan makan secara berlebihan. Namun penderita akan merasa sangat bersalah dan jijik terhadap tindakan tersebut sehingga akan melakukan cara agar makanan yang sudah dikonsumsi bisa keluar dari tubuh mereka. Biasanya mereka akan memuntahkan kembali makanan tersebut atau dengan mengkonsumsi obat pencahar. Setelah melakukan tindakan-tindakan tersebut mereka akan merasa kosong sehingga mereka merasa berat badan tidak akan bertambah. Perilaku tersebut disebut compensatory behavior atau tindakan kompensasi atas makan berlebihan. Faktor utama yang membedakan Bulimia dan Anoreksia adalah berat badan mereka. Biasanya penderita Bulimia memiliki berat badan normal sedangkan Anoreksia akan memiliki berat badan yang sangat rendah (dibawah normal). Para penderita (anorexic dan bulimic) juga biasanya akan menjadi anti social, seperti mengurung diri dirumah dan tidak mau bertemu dengan orang lain selain keluarga dan teman dekat.
  2. Binge-eating Disorder adalah kelainan yang tidak cukup biasa namun berbahaya. Kelainan ini ditandai dengan makan berlebihan yang dilakukan dalam periode waktu yang singkat antara makan pertama dan kedua walaupun tidak merasa lapar. Hal ini dilakukan karena mereka merasa atau percaya bahwa mereka tidak memiliki kendali atas kebiasaan makan terus-menerus tersebut, walaupun sebenarnya mereka mengalami stres berat dan sedih ketika dan setelah makan berlebihan.
data muti

Penanganan
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh orang tua atau kerabat adalah mendengarkan segala keluh kesah si penderita. Selanjutnya bujuk mereka untuk segera melakukan konsultasi dengan psikolog. Pendekatan yang dilakukan untuk memperlakukan penderita ED tidak hanya satu, tapi mengikutsertakan ahli dari berbagai disiplin kesehatan. Contohnya, psikolog bisa menggunakan CBT (Cognitive Behavioral Therapy), yaitu terapi kognitif dan perilaku untuk mengubah kepercayaan atau pandangan mereka tentang bentuk tubuh dan pola makan yang tidak wajar, sedangkan ahli gizi akan membantu mereka untuk memperbaiki nutrisi mereka yang sangat kurang saat mereka tidak mau makan, bagi penderita Anoreksia dan Bulimia. Biasanya, penderita enggan untuk menemui ahli karena itu akan mengancam goal mereka untuk memiliki berat badan (Body Mass Index) rendah. Jangan paksa mereka jika pada ajakan pertama mereka menolak untuk menemui ahli, namun coba ajak kembali saat mood mereka lebih baik. Karena emosi mereka sangat tidak stabil, cobalah untuk mengerti dan sabar menghadapi mereka. Sama halnya dengan penderita Binge Eating Disorder, mereka pun memerlukan bantuan ahli untuk mengurangi atau mengontrol kebiasaan-kebiasaan makan berlebih dan untuk membantu menurunkan berat badan mereka agar terhindar dari penyakit seperti obesitas, diabetes, atau penyakit kardiovaskular lainnya. Peran keluarga dan teman terdekat sangatlah penting bagi penderita ED karena mereka akan stres jika orang lain mengetahui kondisi mereka. Oleh sebab itu, keluarga dan teman terdekatlah satu-satunya wadah bagi mereka untuk bercerita tentang kelainan ini.

Penutup
Perlu ditekankan sekali lagi bahwa eating disorders merupakan kelainan yang sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut morbiditas dan mortalitas seseorang. Para penderita Anoreksia dan Bulimia biasanya bisa meninggal karena malnutrisi atau karena refeeding syndrome saat penyembuhan. Binge eating disorder sangat berkaitan dengan obesitas, kolesterol dan penyakit kardiovaskular lain yang sangat mematikan. Apabila anda mengenal orang terdekat yang mengalami salah satu dari eating disorder yang telah saya paparkan diatas mohon kiranya untuk segera membawa penderita ke klinik psikologi pelangi yang mampu memberikan treatment yang pas untuk si penderita. Anda juga bisa mencoba test berikut sebagai deteksi awal terhadap ED sebelum melakukan konsultasi.   http://psychologytoday.tests.psychtests.com/take_test.php?idRegTest=3244

Referensi
Mendelson, B.K., and White, D.R. (1993-94). Manual for the Body-Esteem Scale for children.Research Bulletin, 12(02), 1-10.

KLINIK PSIKOLOGI PELANGI
Amsterdam Boulevard i.1 No 16
Kota Wisata, Cibubur 16968
(Rumah Ballet Destreza dan Elfa’s Music Course )
klinikpelangi@gmail.com
0812-911-86-736
Hubungi kami, untuk membuat jadwal berkonsultasi dengan beberapa psikolog kami.
Anda bisa menghubungi kami di 0812-911-86-736 .
Atau bila ada pertanyaan, silakan kirim email ke klinikpelangi@gmail.com
https://www.google.co.id/maps/place/6%C2%B022'12.1%22S+106%C2%B057'21.9%22E/@-6.3717457,106.9592645,15z/data=!4m2!3m1!1s0x2e69937918db01bd:0xf63bb349cc368007?hl=id
Lokasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar